Masalahnya, kebanyakan pemilik motor kurang paham sistem cuk yang dianut kendaraannya. Sehingga penggunaan cuk jadi mubazir. “Misal, saat menggunakan cuk sembari membuka gas waktu mau hidupkan mesin. Itu cara yang salah,” jelas Susanto dari Institut Mekanik Motor Indonesia (IMMI) Jogjakarta.
Seperti cuk butterfly yang dianut Honda Astrea Supra atau Tiger 2000, Kawasaki Blitz, Kaze dan Yamaha Jupiter MX lama. Cirinya di moncong karbu terdapat katup manual yang bisa menutup secara penuh lubang venturi. Sehingga debit udara lebih dikit dibanding jumlah bahan bakar dari pilot-jet
“Pada model butterfly, ketika cuk diaktifkan, posisi gas dibuka gak masalah. Karena venturi tertutup penuh walau skep terbuka, debitnya makin banyak lantaran bahan bakar akan keluar melalui lubang nosel,” Berbeda jika cuk tipe piston yang dianut motor macam Yamaha, Suzuki atau di Honda New Mega Pro. Punya jalur sendiri untuk menambah debit bensin. Yaitu dari lubang pelampung ke venturi (starting jet) lewat lubang udara (starter air hole).
“Cuk tipe ini pantang buka gas. Sebab ketika cuk aktif, skep wajib menutup penuh lubang venturi. Tapi, kalau gas dibuka, udara akan mengalir melalui lubang venturi dan tidak melalui jalur cuk. Akibatnya tak ada suplai tambahan bahan bakar dari starting jet,” wanti Ahmad Syahid, TSO (Technical Service Officer) Astra Honda Bali. Paham kan?
Piston Pun Dibedakan
Cuk tipe piston diklasifikasikan jadi dua, yaitu sistem otomatis dan manual. Sistem manual seperti umumnya dipakai di Yamaha Jupiter-Z, Shogun 125 dan Smash.
Sedang Honda Vario, BeAT dan beberapa skubek Kymco adalah tipe otomatis dan didukung kelistrikan. “Pada tungangan ini, cuk akan aktif ketika suhu mesin dingin. Cara kerjanya menggunakan cairan pemanas yang ditempatkan di atas badan cuk,”
0 komentar:
Posting Komentar