Selasa, 13 Maret 2012

Menjaga Ketahanan Sokbreker

Sokbreker adalah salah satu perangkat vital pada sebuah kendaraan. Memperlakukannya dengan baik adalah kunci untuk memberikan kenyamanan bagi si pengendara dan penumpang. Berikut ini, tips yang perlu anda ketahui dalam merawat bagian dari suspensi tersebut.

Kebanyakan pemilik mobil baru menilai mobil mereka sudah nyaman. Meski dikemudikan melewati berbagai kondisi jalan namun penumpang tetap merasa nyaman. Disadri atau tidak kinerja suspensi ada batasnya, bila tidak dijaga dengan baik. Ini sebabnya, pemilik kendaraan perlu mengetahui kelemahan dan kelebihan sokbreker.

Apa itu Sokbreker

Sokbreker atau peredam kejut -seperti namanya-. Alat ini terbuat dari bahan logam baja. Penggunaan logam baja sebagai bahan dasar memiliki tujuan agar sokbreker memiliki daya tahan yang cukup lama. Fungsinya sebagai peredam goncangan sehingga bodi tidak bergoyang berlebihan akibat melewati jalan bergelombang.

Setiap kali pengemudi mengenai gundukan, melintas di jalan berlubang, perangkat ini berperan untuk meredam gerakan saat per keongnya bergerak keatas-bawah.

Bagaimana Sokbreker bekerja?

Prinsip kerjanya, sokbreker menekan pegas melalui minyak sehingga dapat mengembangkan gesekan hydrolic yang diperlukan. Hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan gerakan suspensi yang berlebihan.

Ada dua cara peredam kejut menjaga ada 2 cara sokbreker itu bekerja, pertama sebagai kompresi atau gerakan menutup. Dan kedua, rebound atau dikenal dengan istilah gerakan membuka.

Perlu diketahui, shokbreker bekerja pada masing-masing ban Ia membantu pegas (yang menjadi penopang utama beban mobil) dalam meredam getaran. Semakin sering shockbreaker terkena guncangan dengan beban berlebihan, daya tahannya pun akan semakin berkurang. Akibatnya, shockbreaker mobil menjadi lemah yang mengakibatkan body kendaraan terasa melayang saat melaju.

Jenis Peredam Kejut

Anda boleh senang, karena di sentra onderdil saat ini banyak menyediakan berbagai merek dan tipe sokbreker aftermarket.

1.Tipe Hydrolic (oli)

Model ini konvensional, kebanyakan dipakai porang. Kekuatan dari peredam kejut jenis hidrolik diperoleh dari ketersediaan minyak (oli) didalam tabung melalui kalibrasi. Nah, dari kalibrasi ini menghasilkan kenyamanan serta pengendalian laju yang lebih baik.

2. Tipe Gas

Tipe kedua ini memiliki cara kerja dengan menggunakan prinsip yang sama seperti peredam kejut hidrolic namun perbedaannya terletak di pangkal sokbreker yang terdapat gas nitrogen dengan tekanan tinggi. Lantaran, berisiko akibat pencampuran minyak dengan gas, maka diberikan pembatas untuk memisahkan keduanya. Tipe ini memiliki kelebihan bisa diseting tingkat kelembutan atau kekerasan suspensinya.

3. Tipe Ganda

Jenis ini baru dan merupakan pengembangan dari kedua model diatas. Setelah melewati berbagai tes dan penelitian tipe ganda mampu memberikan kestabilan bagi kedua sisi bodi. Karena itu perusahaan mobil perlu melakukan berbagai tes dan penelitian agar suspensi mobil dapat memberikan kenyamanan maksimal.

Daya Tahan sokbreker?

Sayangnya, sering terjadi bahwa sebagian besar peredam kejut yang tersedia di pasar relatif rentan terhadap kerusakan. Hal ini terutama berlaku jika sistem suspensi mobil sering dipaksa untuk bekerja di bawah medan jalan yang ekstrim


Lalu bagaimana cara mengetahui sokbreker harus diganti atau tidak?

Nah, cara termudah mengetahuinya, kemudikan mobil untuk melewati jalan yang tidak rata dan berlubang termasuk jalan yang terdapat banyak gundukan.

Perlu diingat, jika terjadi kebocoran minyak pada sokbreker ini merupakan indikasi peredam kejut harus segera diganti krena ada kemungkinan sokbrker sudah aus atau bisa jadi karet sealnya sudah getas.

Pemilik mobil juga perlu memperhatikan kondisi sokbreker jika terlihat penyok di tabungnya, permukaan kasar, lubang kecil di batang pegas, dan juga kondisi ban tidak normal bisa menjadi penyebab sokbreker cepat rusak.

Perhatikan masa pakai sokbreker sehingga dapat diantisipasi sejak jauh hari bila terjadi kerusakan dan butuh diganti.

Rata-rata pemilik mobil menghitung berdasarkan jarak tempuh yang terdapat di speedometer tapi terkadang dinilai kurang akurat. Alasannya, karena ada beberapa peredam kejut yang mampu bekerja baik walau jarak tempuh sudah lebih dari 6.5000 Km sementara ada juga yang sudah rusak bahkan sebelum mencapai 30.000 Km. Alternative lain, menggoyangkan bodi mobil dengan bantuan tangan tentu saat mobil dalam kondisi diam.

Seringkali terjadi salah pengertian bagi pemilik mobil, yang berpatokan pada garansi. Sama sekali tidak betul, sebab jaminan atau garansi pembelian produk bukan sebagai acuan dalam mengganti sokbreker. Arena itu merupakan salah satu bagian dari strategi pemasaran produk.

Cara Merawatnya

Usahakan menghindari jalan-jalan berlubang. Kalaupun memang harus melewati jalur tersebut, laluilah dengan laju kendaraan yang lambat. Jangan menerjang lubang sehingga suspensi bekerja keras meredam guncangan.

Jangan bebani kendaraan dengan muatan yang melebihi saran pabrikan mobil. Karena, dengan beban berlebihan, artinya suspensi harus kerja keras. Pengaruh berikutnya, komponen-komponen akan cepat loyo dan sulit bekerja maksimal.

Usahakan sering membersihkan sokbreker dari kotoran yang menempel. Sebab, bila ada kotoran yang menempel dan menyelinap ke sisi-sisi yang bergerak, akan mempercepat keausan seal maupun piston pada shockreaker. Karena itu, pada beberapa tipe shockbreaker biasanya terdapat karet penutup yang berfungsi mencegah kotoran masuk. Periksa karet tersebut dari kemungkinan sobek.

0 komentar:

Posting Komentar